ACEHNOMICS.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa Presiden Jokowi akan mengalihkan sebagian subsidi BBM untuk sejumlah kelompok rentan.
Meskipun berita ini menjadi angin segar, pemaparan dari Menkeu Sri Mulyani dan Presiden Jokowi ini sekaligus memberi sinyal akan ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Baca Juga: Rencana Kenaikan BBM Pertalite, Ekonom: Anggaran Penambahan Bansos Terlalu Kecil
Dalam beberapa waktu terakhir ini, isu kenaikan BBM menjadi santer utama, karena banyak bertebaran soal harga Pertalite akan menjadi Rp10.000 per liter dari awalnya Rp7.650 per liter.
Isu itu mencuat usai pada awal Agustus 2022 Menkeu Sri Mulyani menyebut bahwa ketersediaan BBM Pertalite dan Solar diperkirakan akan habis di bulan September dan Oktober 2022.
Sri Mulyani menyebut hal itu disebabkan pemakaian BBM yang tidak sesuai sasaran serta berbarengan dengan aktivitas yang kembali normal.
Akhirnya, Sri Mulyani mengisyaratkan akan ada kenaikan harga BBM jika ketersediaan BBM untuk masyarakat tidak segera diatasi.
Dilansir dari akun Instagram @smindrawati, Menkeu Sri Mulyani memberikan sinyal terkait harga BBM yang akan naik.
Unggahan dari Menkeu Sri Mulyani ini pada dasarnya memang mengarah ke bantuan sosial untuk meringankan beban masyarakat, terutama di kalangan masyarakat menengah ke bawah.