Profil Dosen UI Lulusan Amerika Yang Ditelanjangi di Depan Gedung DPR

- Senin, 11 April 2022 | 23:47 WIB
Ade Armando (Instagram/memomedsos)
Ade Armando (Instagram/memomedsos)

ACEHNOMICS.COM | JAKARTA - Siapa Ade Armando yang digebuki dan ditelanjangi di depan gedung DPR saat demo 11 April 2022? Berikut profil Ade Armando.

Baca Juga: Anggaran Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 Fantastis, Nilainya Capai Rp 110,4 Triliun

Ade Armando digebuki. Ade Armando digebuki hingga babak belur saat ikut demo mahasiswa 11 April di depan gedung DPR. Begini kronologis Ade Armando digebuki.

Ade Armando merupakan pegiat media sosial sekaligus Dosen Universitas Indonesia. 

Dikutip dari berbagai sumber, Ade Armando lahir dari keluarga yang hijrah dari Minangkabau pasangan Mayor Jus Gani dan Juniar Gani. 

Baca Juga: Demo Mahasiswa Dari Istana Pindah Ke Gedung DPR, Berikut 4 Tuntutan Aksi 11 April 2022

Ade Armando mengenyam pendidikan di SD Banjarsari I Bandung (tamat 1973), SMP Negeri 2 Bogor (tamat 1976), dan SMA Negeri 2 Bogor (tamat 1980). Ia menderita kerusakan mata rabun jauh dan saat SMP kerusakannya mencapai minus enam.

Sesuai saran ayahnya, setamat SMA ia mendaftar kuliah di FISIP UI untuk menjadi diplomat. Namun, karena nilai mata kuliah ilmu pengantar politiknya rendah, ia pindah ke jurusan ilmu komunikasi.

Baca Juga: Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Gunakan Listrik PLN, Terbukti Lebih Hemat

Di kampus, ia aktif dalam pers mahasiswa di Warta UI. Ia mengaku berjualan rempeyek di kampus untuk menutupi uang kuliahnya. Ia belajar menjadi wartawan dari Rosihan Anwar dan Masmimar Mangiang. Ia lulus sarjana komunikasi dan meraih gelar doktorandus pada 1988.

Ade meraih gelar master of science dalam population studies dari Universitas Negeri Florida pada 1991.

Selanjutnya, ia meraih gelar doktor dari Universitas Indonesia pada 2006.

Ade Armando pernah menjadi wartawan majalah Prisma (1988–1989) dan Redaktur Penerbit Buku LP3ES (1991–1993). Pada 1993, Ade menjadi redaktur Republika, surat kabar Islam, sesuai obsesinya. Karena tekanan politik Orde Baru dan dirasa tidak objektif, ia lantas keluar dari koran itu.

Setelah itu Ade berhenti menjadi wartawan. Ade Armando beralih menjadi peneliti dan Manajer Riset Media Tylor Nelson Sofres pada 1998–1999.

Halaman:

Editor: Mustakim Bakhtiar

Tags

Terkini

Paham.? Sistem Demokrasi Liberal di Indonesia.

Minggu, 14 Mei 2023 | 20:45 WIB
X