Ekonomi Aceh Tumbuh Dengan Migas 4,21 Persen, Tanpa Migas Tumbuh 3,80 Persen

- Rabu, 15 Februari 2023 | 11:21 WIB
Ekonomi aceh
Ekonomi aceh

ACEHSATU.COM | BANDA ACEH  – Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, merilis informasi tentang pertumbuhan ekonomi Aceh Triwulan IV-2022, Senin 6 Februari 2023. Dalam rilis tersebut disebutkan jika Ekonomi Aceh Tahun 2022 dengan migas tumbuh 4,21 persen dan tanpa migas tumbuh 3,80 persen.

Perekonomian Aceh Tahun 2022 diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp211,75 triliun dengan migas dan tanpa migas adalah sebesar Rp198,44 triliun. Sementara itu PDRB atas harga konstan dengan migas adalah sebesar Rp140,95 triliun dan tanpa migas adalah sebesar Rp134,38 triliun. PDRB per kapita Aceh mencapai Rp39,16 juta.

Baca Juga: Mahasiswa Aceh di Turki Selamat dari Musibah Gempa, Haji Uma Minta Pemerintah Aceh Segera Kirim Bantuan

Ekonomi Aceh tahun 2022 tumbuh sebesar 4,21 persen dengan migas sementara tanpa migas tumbuh sebesar 3,80 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan dan minum sebesar 32,40 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi ada di komponen ekspor barang dan jasa luar negeri yaitu sebesar 20,83 persen,” demikian isi rilis BPS tersebut.

Sementara itu, ekonomi Aceh dengan migas triwulan IV-2022 bila dibandingkan triwulan IV-2021 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,60 persen. Sementara y-on-y tanpa migas mengalami pertumbuhan sebesar 5,92 persen. Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar 19,63 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi ada di komponen ekspor barang dan jasa luar negeri, yaitu mencapai 14,79 persen.

Ekonomi Aceh dengan migas triwulan IV-2022 terhadap triwulan III-2022 (q-to-q) tumbuh sebesar 6,78 persen. Sementara pertumbuhan q-to-q triwulan IV-2022 tanpa migas adalah sebesar 7,66 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 14,99 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi ada di komponen impor barang dan jasa luar negeri yaitu sebesar 93,11 persen, namun komponen ini merupakan faktor pengurang pada PDRB menurut pengeluaran.

Dalam rilis itu disebutkan jika lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi diantaranya adalah penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 32,40 persen, jasa lainnya sebesar 13,59 persen dan informasi dan komunikasi sebesar 11,25 persen. Sebaliknya beberapa lapangan usaha masih mengalami kontraksi diantaranya jasa keuangan sebesar 5,93 persen dan konstruksi sebesar 2,36 persen. []

Editor: Muchsin Fajri

Tags

Terkini

Resep Teh Rosella Serai, Nikmat dan Sehat

Rabu, 24 Mei 2023 | 16:17 WIB

Ratusan Korban Investasi Bodong Di Kota Bekasi

Jumat, 19 Mei 2023 | 18:00 WIB

Desta Gugat Cerai Natasha Rizki, Istrinya

Rabu, 17 Mei 2023 | 18:02 WIB

SiKePo, Bupati Aceh Tamiang apresiasikan BKPSDM

Selasa, 16 Mei 2023 | 10:52 WIB

Partai PBB Abdya Daftarkan Bacaleg

Minggu, 14 Mei 2023 | 20:14 WIB
X